Polyester Embassy - Parak (Official Music Video)

Setelah kepergian drummer mereka, Givari, pada tahun 2020, Polyester Embassy kembali bangkit dengan gemilang. "Parak" pun lahir, sebuah lagu yang dipenuhi lirik dalam bahasa Indonesia, sebuah terobosan yang baru bagi mereka. Lagu ini sebenarnya telah diciptakan pada tahun 2019, bersama dengan beberapa lagu lain yang dijadikan rencana dalam sebuah EP. Namun, kepulangan Givari dan hilangnya kabar dari Tomo membuat band yang telah berdiri kokoh selama 17 tahun ini terpaksa harus beristirahat sejenak, sambil berusaha mencari pengganti pada drum dan bass.

Tiba pada tahun 2021, akhirnya keputusan diambil untuk menciptakan video klip "Parak" sebagai wujud penghormatan kepada almarhum Givari. Dalam video klip yang dipenuhi tema penampilan band, posisi drum dan bass dibiarkan kosong, sebagai simbol dari masa ketika Tomo, sang bassist, hilang tanpa jejak setelah kepergian Givari. Namun, kini mereka berhasil menemukan Prama sebagai pengganti drummer, dan Tomo telah kembali ke band. Dengan semangat baru, mereka kini melanjutkan beberapa proyek yang tertunda, termasuk video klip ini.

Video klip yang digarap Firman Oktaviawan ini menghadirkan beberapa image hasil tangan terampil dari Paste While Wheat. Tak hanya itu, gambar-gambar tersebut akan diaplikasikan dalam rilisan mereka berikutnya. Kabar terkini, bahwa mereka sedang bersiap-siap untuk merilis mini album yang mengandung 8 track, dalam format CD yang akan dirilis dan didistribusikan oleh Disaster Records. Ke depannya, Polyester Embassy siap untuk menghadirkan karya-karya yang penuh emosi dan mengguncang hati.

Executive Producer : Maternal Disaster
Director : Firman Oktaviawan
DoP : Fikar Lataba
Lighting : Felix Tarigan, Azhar Magentalangit
Editing & Motion : Fariz Maulana
Graphic : Pastewhilewheat

Polyester Embassy
Elang Eka Permana : Vocal & Guitar
Ekky Darmawan : Guitar & Vocal
Ridwan Aritomo : Bass
Khrisnamurti Wahyu : Guitar
Dissa Kamajaya : Synth
Givar Mustika Putra : Drum

PARAK

Untaian aksara mengeja makna
Tak terasa rima itu t’lah tiba
Harus bersorai kah? Tercerai berai
Semuanya sudah sangat berbeda

Kasat mata tak terlihat apa yang kau tunggu?
Kasat rasa tak kau jelang belum tentu rindu
Senandung ini bukan untukmu
Boleh kau bercerita semoga ku percaya

Hari sudah gelap mungkin kau sudah terlelap
Kering tak berbasuh suram semoga esok kan gemilang