Banjarmasin Tempo Dulu: Suasana 1919

Описание к видео Banjarmasin Tempo Dulu: Suasana 1919

Salam sehat.

Banjarmasin (25.000 jiwa) adalah ibu kota Borneo Belanda dan pelabuhan terbesar. Jarang dikunjungi wisatawan biasa karena, seperti kebanyakan kota pesisir, tidak sehat, terutama karena keberadaan nyamuk malaria.
Sebagian besar penduduk aslinya adalah Dayak, suku bangsa bertubuh kuat dan sehat.
Orang-orang pribumi melakukan semua pekerjaan yang biasanya dilakukan kuda.
Masih sangat jarang yang menggunakan kendaraan bermotor di Kalimantan. Apalagi, jalannya buruk. Karena kurangnya jembatan, sebagian besar sungai harus diseberangi dengan menggunakan perahu.
Para pemuda Kalimantan itu menunjukkan kegesitannya dengan memanjat pohon kelapa.
Moda transportasi darat yang paling umum.
Penduduk asli mengadakan kontes dengan menggelindingkan tanaman liar hingga ditiup angin.
Selama ini, sultan memerintah di wilayah tanah Melayu di Kalimantan. Belanda memiliki kekuasaan yang sangat terbatas, sehingga hanya sedikit yang masih di bawah pengawasan Belanda. Tempat tinggal terakhir sultan dan beberapa jandanya.
Seorang pangeran muda, yang kekuatan dan kejayaannya akan jauh lebih besar jika dia lahir 60 tahun sebelumnya.
Hewan liar ditemukan di hampir semua pulau di Kepulauan Hindia. Setelah ditangkap, hewan-hewan itu dimanfaatkan terutama untuk atraksi sirkus dan kebun binatang di Amerika.
Hampir semua kapal uap besar membawa lebih banyak atau lebih sedikit barang.
Penduduk asli sangat keras. Jika turis disukai mereka, dia bisa dihadiahi anak singa, harimau, atau ular sanca.

Bandjermassin (25.000 inw.) is de hoofdstad van Hollandsch Borneo en tevens de grootste havenplaats. Het wordt slechts weinig bezocht door de gewone toeristen, daar het evenals de meeste kustplaatsen, ongezond is, voornamelijk door de 'aanwezigheid van de Malarian muskieten.
Het grootste gedeelte der inlandsche bevolking bestaat uit Dajakkers (Koppensnellers), een flink en gezond, doch leelijk menschenras, wilden in den volsten zin des woords.
De inlandsche koelies vinden paarden overbodig, zoodat zij alle sleepwerk zelf verrichten.
Het automobilisme in Borneo heeft weinig aantrekkelijks, de wegen zijn slecht, terwijl bij gebrek aan bruggen de meeste rivieren zoo moeten worden overgestoken.
De Borneosche jeugd demonstreert haar vlugheid, door in de klapperboomen te klimmen.
De meest gebruikelijke manier van goederenvervoer over land.
De inlanders houden onschuldige wedstrijden en laten een eigenaardig gevormde vrucht van een wilde plant door den wind voortblazen.
Inlandsche Sultans regeerden vroeger over alle Maleische eilanden. Holland heeft hun machtzoobeperkt, daterslechts weinigen zijn overgebleven, die dan nog regeeren onder Hollandsch toezicht. De residentie van den laatsten Sultan en eenige van zijn weduwen.
Een jonge inlandsche prins, wiens macht en glorie heel wat grooter geweest zou zijn, indien hij 60 jaren eerder geboren was.
Op bijna alle eilanden der Indische Archipel worden wilde dieren aangettroffen, die, na gevangen te zijn, meerendeels dienen om de circussen en de diergaarden in Amerika van attracties te voorzien.
Bijna alle groote stoomers nemen meer of minder exemplaren mede.
De inlanders zijn eigenaardige luidjes, als een toerist bij hen in den smaak valt, tracht hij hem een leeuwtje, een tijgertje of een kleine (?) boa constrictor cadeau te geven.

Ilustrasi musik etnik Banjar dipetik dari sini:
   • INSRTUMEN MUSIK PANTING BANJAR  yang ...  

Semoga informasi ini bermanfaat.

#kanalero #banjarmasintempodulu

kanalero, belajar dari masa lalu, sejarah indonesia, indonesia tempo dulu, indonesia tempo doeloe, sejarah kalimantan selatan, kalimantan selatan tempo dulu, kalimantan selatan tempo doeloe, sejarah banjarmasin, banjarmasin tempo dulu, banjarmasin tempo doeloe, banjarmasin dulu, banjarmasin zaman dulu, banjarmasin jaman dulu, suasana banjarmasin dulu, suasana banjarmasin tempo dulu, banjarmasin tempo dulu suasana 1919, kehidupan sehari-hari di banjarmasin tempo dulu, banjarmasin kalimantan selatan dulu, borneo documentary film, masjid jami banjarmasin dulu,

Комментарии

Информация по комментариям в разработке