CANDI PENATARAN DI BLITAR CANDI TERBESAR DAN TERMEGAH DI JAWA TIMUR @apabagaimanachannel

Описание к видео CANDI PENATARAN DI BLITAR CANDI TERBESAR DAN TERMEGAH DI JAWA TIMUR @apabagaimanachannel

CANDI PENATARAN DI BLITAR
CANDI TERBESAR DAN TERMEGAH
DI JAWA TIMUR

Kita menjelajahi Kota dan Kabupaten Blitar.
Destinasi wisata kita kali ini adalah Candi Penataran.

Candi Penataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis dan terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang berjarak sekitar 13 km dari Pusat Kota Biltar dengan waktu tempuh sekitar 21 menit menggunakan kendaraan.

Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Kota Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.

Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi, diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.

Candi Penataran dibangun pada masa 3 Kerajaan :
1. Kerajaan Kediri (1042 - 1222 M)
2. Kerajaan Singosari (1222 - 1292 M)
3. Kerajaan Majapahit (1293 - 1527 M)

Arkeolog meyakini bahwa candi Penataran di masa penggunaannya dulu dinamakan Candi Palah, sebagaimana disebut dalam prasasti Palah.

Isi prasasti menyebutkan tahun 1194 sebagai tahun pembangunan oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayattunggadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200 Masehi.

Maksud pembangunan Candi Penataran atau Candi Palah ini adalah sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menangkal atau menghindar dari mara bahaya akibat Gunung Kelud yang sering meletus yang mana letusannya seringkali merusak kawasan pemukiman dan pertanian.

Kitab Negarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menceritakan perjalanan Raja Hayam Wuruk, yang memerintah kerajaan Majapahit antara tahun 1350 – 1389, ke "Palah" untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapat, perwujudan Siwa sebagai Girindra (Giri Indra, Giri artinya Gunung, Indra adalah Nama salah satu Dewa "dewa penguasa gunung").

Kesamaan nama Girindra yang disebut pada kitab Negarakretagama dengan nama Ken Arok yang bergelar Girindra atau Girinatha menimbulkan dugaan bahwa Candi Penataran adalah tempat pedharmaan (perabuan) Ken Arok,

Girindra juga adalah nama salah satu wangsa yang diturunkan oleh Ken Arok selain wangsa Rajasa dan wangsa Wardhana. Sedangkan Hyang Acalapati adalah salah satu perwujudan dari Dewa Siwa, yaitu Dewa Perusak, serupa dengan peneladanan sifat-sifat Bathara Siwa yang konon dijalankan Ken Arok.

Pemujaan terhadap Dewa Palah semakin kental diwarnai pemujaan kepada Dewa Gunung dan Dewa Syiwa.

Candi Penataran diresmikan sebagai candi negara dengan status dharma lepas. Sesuai angka tahun yang dipahatkan didinding kolam yaitu tahun 1337 Saka atau tahun 1415 M merupakan angka tahun termuda di antara angka-angka tahun yang terdapat di kompleks candi Penataran ini. Waktu itu Majapahit di dalam masa pemerintahan Wikramawardhana.

Candi Penataran pertama kali dilaporkan keberadaannya oleh catatan Inggris pada tahun 1815, tetapi sampai tahun 1850 belum banyak dikenal. Penemunya adalah Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826), gubernur jenderal pemerintah kolonial Inggris yang pernah berkuasa di Nusantara.

Kompleks candi ini adalah gugusan beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut-tenggara. Kompleks candi ini disusun dalam pola linear, beberapa candi perwara dan balai pendopo terletak di depan candi utama.

Tata letak ini berbeda dengan candi pada langgam Jawa Tengah, misalnya Candi Sewu, yang disusun dalam pola mandala konsentrik dengan candi utama terletak di tengah halaman candi dikelilingi barisan candi perwara.

Pola susunan linear dengan pola agak tidak beraturan pada Candi Penataran ini merupakan ciri khas langgam Jawa Timur yang berkembang pada zaman Kediri hingga Majapahit, lalu dilanjutkan pada pola tata letak Pura Bali.

Kompleks bangunan Candi Penataran menempati areal tanah seluas 12.946 meter persegi (+/- 13 ha) berjajar membujur dari barat laut ke timur dan tenggara.

Seluruh halaman komplek percandian, kecuali yang bagian tenggara, dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh dua dinding. Susunan dari komplek Candi Penataran yang sangat unik dan tidak tersusun simetris. Hal ini menunjukkan bahwa pembuatan candi tidak dalam satu periode.

Wajib Mengisi Buku Tamu
Tiket Masuk : Gratis / Seikhlasnya
Jam Buka : 07:00 - 17:00

Terima kasih sudah menonton 🙏
Sampai Jumpa Lagi di Video selanjutnya

#candipenataran
#destinasiwisatadiblitar
#destinasiwisatajawatimur
#destinasiwisataedukatif
#destinasiwisatasejarah

Комментарии

Информация по комментариям в разработке