TANGKIL KE PURA BATU KURSI PEMUTERAN, TEMPAT MEMOHON BERKAH JABATAN

Описание к видео TANGKIL KE PURA BATU KURSI PEMUTERAN, TEMPAT MEMOHON BERKAH JABATAN

Pura Batu Kursi yang berlokasi di perbatasan Banjar Kembang Sari dan Banjar Pala Sari, Desa Pakraman Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, belakangan ramai dibicarakan. Selain terkenal sebagai salah satu objek wisata selfie kekinian, Pura Batu Kursi kini juga menjadi kawasan suci favorit untuk mohon berkah jabatan.
Pura Batu Kursi berada di puncak bukit berketinggian 800 meter di atas permukaan laut (Dpl), lokasinya hanya sekitar 1 kilometer arah barat dari Pura Pulaki. Jalan masuk ke Pura Batu Kursi adalah dari depan Hotel Matahari ke arah selatan menuju arah Pura Pemuteran.
Untuk bisa sampai ke Pura Batu Kursi, pamedek harus menapaki ratus-an anak tangga. Sesuai namanya, disebut Pura Batu Kursi, karena palinggih utamanya berbentuk menyerupai kursi. Palinggih berbentuk kuri ini tingginya mencapai 5 meter, dengan lingkaran sekirar 25 meter. Pura Batu Kursi baru ditemukan sekitar tahun 1984.
Pura Batu Kursi merupakan salah satu pura penyangga dari Pura Pemuteran. Pura Batu Kursi ini pertama kali ditemukan tahun 1984 oleh Jro Nyoman Cara, seorang balian dari Desa Pemuteran yang dikenal sebagai penekun tapa yoga.
Sebelum Pura Batu Kursi ditemukan, kawasan di bebatuan yang berbentuk seperti kursi goyang berukuran jumbo itu memang dikenal angker oleh masyarakat setempat. Warga Desa Pemuteran tidak berani menyabit rumput sembarangan jika hendak mencari pakan ternak di perbukitan Batu Kursi ini.
Penemuan Pura Batu Kursi di tahun 1984 berawal ketika Jro Nyoman Cara berada di perbukitan Batu Kursi untuk melakukan tapa semadi (tapa yoga). Saking kusyuknya bertapa, Jro Nyoman Cara merasa seperti dimasukkan ke dalam batu. Di kawasan itu memang dipercaya banyak wong samar (makhluk halus) yang dikenal dengan sebutan Dewa Sumedang. Wong samar ini sebagai pengabih Ida Sang Hyang Bhagawata Cakrageni atau Ida Batara Lingsir.
Batu Kursi itu sendiri, sesuai diterangkan dalam babad Purana Bangsul, secara niskala merupakan Jempana Manik Mas (pengusunan raja pada zaman dulu, Red). Pura Batu Kursi disebut sangat erat kaitannya dengan Pura Puncak Manik di Desa Pakraman Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Dalam perkembangannya, Pura Batu Kursi semakin dikenal orang. Awalnya, banyak krama yang tangkil karena mendapat wangsit. Akhirnya, krama Desa Pakraman Pemuteran membangun Pura Bukit Kusri berikut sejumlah palinggih di tahun 2002. Namun, palinggih utama Batu Kursi yang sudah ada sejak awal tetap dibiarkan alami sesuai bentuk aslinya. Selain itu, dibangun pula Palinggih Surya, Palinggih Patih Agung, dan Palinggih Ratu Gede di sisi barat Batu Kursi.
Belakangan, Pura Batu Kursi yang piodalannya dilaksanakan 6 bulan sekali (210 hari sistem penagggalan Bali) pada Saniscara Umanis Watugunung, tepat saat hari Raya Saraswati, ini menjadi lokasi favorit untuk memohon jabatan. Banyak pamedek yang tangkil unyuk mohon bisa menjadi pejabat, baik dalam perusahaan, kepemerintahan, maupun sebagai anggota Dewan. Karenanuya, saat momentum perhelatan politik seperti Pileg dan Pilkada, banyak politisi yang tangkil ke Pura Batu Kursi. (Disarikan dari nusabali.com)


Jangan Lupa Subscribe dan aktifkan lonceng notifikasi chanel BintangBali TV, juga tinggalkan Comment, Like dan Share video-videonya.

Follow juga Instagram @bintangbalitv   / bintangbalitv  

Комментарии

Информация по комментариям в разработке