Lamun hidup di perairan laut dangkal dan memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir

Описание к видео Lamun hidup di perairan laut dangkal dan memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir

Nama : Silvani alimudin
Nim : K1A123028

Adaptasi Penyebaran Lamun

Lamun adalah tumbuhan laut yang memiliki akar, batang, daun, dan bunga yang mirip dengan tumbuhan darat. Lamun hidup di perairan laut dangkal dan memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir.. Sebagai salah satu ekosistem pesisir, lamun mempunyai fungsi ekologis yang unik yaitu bermanfaat bagi organisme di yang tinggal di wilayah pesisir.
Ekosistem lamun juga berkontribusi terhadap peningkatan keanekaragaman hayati biota yang berasosiasi di perairan. Lamun berfungsi menyediakan habitat bagi berbagai bentuk kehidupan di perairan pantai dan sebagai tempat pembibitan, tempat berteduh, dan tempat mencari makan bagi banyak spesies, termasuk sejumlah ikan dan kerang yang penting secara komersial. Selain itu, padang lamun juga berperan penting dalam menopang kehidupan terumbu karang dan produktivitas perikanan lainnya. Lamun juga dikenal sebagai salah satu ekosistem laut yang paling produktif setelah mangrove dan terumbu karang, karena keanekaragaman hayati yang relatif tinggi.
Lamun menyebar dari daerah perairan dangkal selandia baru hingga afrika. Dari 12 negara yang diketahui, tujuh diantaranya tersebar di daerah tropis.
Lamun memiliki kemampuan untuk menyebar dan bertahan di berbagai kondisi lingkungan. nah, ada beberapa aspek terkait penyebaran lamun yaitu:
1). Adaptasi fisiologis atau adaptasi lamun thdp lingkungan laut
Lamun memiliki sejumlah adaptasi fisiologis yang memungkinkan mereka bertahan di lingkungan laut yang berubah-ubah, seperti salinitas, suhu, dan intensitas cahaya yang berbeda, yang mencakup:
1). Kemampuan berfotosintesis di bawah air: Lamun memiliki klorofil yang lebih efisien dalam menangkap cahaya yang terbatas di bawah air. Hal ini merupakan salah satu adaptasi kunci yang memungkinkan mereka bertahan hidup dan berkembang di lingkungan laut. Proses fotosintesis pada lamun sangat penting karena memungkinkan mereka menghasilkan energi dari cahaya matahari dan mengubah karbon dioksida (CO₂) menjadi bahan organik yang digunakan untuk pertumbuhan dan reproduksi. Meskipun cahaya di bawah air lebih terbatas dibandingkan di atmosfer, lamun memiliki beberapa adaptasi untuk mengoptimalkan proses fotosintesisnya di lingkungan tersebut.
2). Perbedaan salinitas: Beberapa spesies lamun dapat bertahan di perairan dengan salinitas yang bervariasi, meskipun beberapa spesies lebih toleran terhadap salinitas rendah atau tinggi. Salinitas atau kadar garam dalam air adalah faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan organisme akuatik, termasuk lamun (seagrass). Lamun, sebagai tumbuhan yang hidup di perairan laut dan estuari, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan variasi salinitas yang signifikan. Namun, setiap spesies lamun memiliki tingkat toleransi yang berbeda terhadap variasi salinitas ini.
3). Kemampuan bertahan dalam kondisi hipoksia (kekurangan oksigen): Lamun dapat mengadaptasi sistem akar mereka untuk mendapatkan oksigen meski dalam kondisi dasar yang kurang oksigen. Hipoksia adalah di mana kadar oksigen di dalam air sangat rendah, Pada kondisi hipoksia, oksigen yang tersedia di dalam air tidak cukup untuk mendukung kehidupan organisme akuatik yang bergantung pada oksigen terlarut. Namun, lamun memiliki sejumlah adaptasi khusus yang memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi kekurangan oksigen ini.
a). Sistem Akar dan Rhizoma yang Adaptif
Sistem akar dan rhizoma (rimpang) pada lamun berfungsi tidak hanya untuk menyerap air dan nutrisi, tetapi juga memiliki mekanisme untuk mendapatkan oksigen meskipun tanah atau sedimen di bawah mereka memiliki kandungan oksigen yang rendah.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке