PANCASANI - PUBLIC LECTURE PERFORMANCE IWAN WIJONO

Описание к видео PANCASANI - PUBLIC LECTURE PERFORMANCE IWAN WIJONO

PANCASANI Public Lecture Performance Iwan Wijono, Tilikan Fest, Lokananta, Surakarta, 20 Sept 2024 Seni berasal dari kata ‘Sani’ (Sanskerta) berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan secara jujur terhormat. Seni berkaitan erat dengan budaya spiritual maupun aktifitas hiburan mengandung ritual. Unsur utama ketimuran yaitu spiritualitas sebagai kebudayaan penyeimbang kehidupan material sehari-hari, dimana aktivitas manusia dari kelahiran hingga kematian dengan beragam ritual. Bangsa Nusantara kuno memposisikan spiritual dan seni sebagai alat-media mempertahankan sistem kolektifitas masyarakat untuk menjaga keterhubungan manusia (gotong royong), sebagai bagian perputaran kosmis, dimana kebahagiaan dan kemajuan kehidupan pada keseimbangan-keharmonisan hubungan, antar manusia, leluhur, alam, dan kadewatan.

Masyarakat tradisi bertransformasi dalam kehidupan modern dan postmodern (plus post anthropocentric-post human) dalam waktu bersamaan sebagai laboratorium peradaban dunia untuk beragam isu penting, seni tradisi berkembang melampaui pariwisata bagian seni kekinian/seni kontemporer sebagai seni global berakar berkesadaran.

Seniman adalah manusia tercerahkan menggunakan media seni untuk memerdekakan segala penderitaan makhluk sekitarnya, berkaitan dengan yang digaungkan oleh Kertanegara (Dwipantara) dan Gajah Mada (Nusantara) mengenai mempersatukan dan mengharmonikan nusa, bangsa, pulau, secara dimensi material dan spiritual.

Pancasani, seni persembahan secara jujur terhormat berkaitan dengan keseimbangan kosmis, berkarya dengan 5 dasar utama : (1). Seniman memahami latar belakang berakar identitas kebudayaan kuat dan berkesadaran melampaui diri-ego-nafsu, sehingga mampu melihat fenomena kehidupan sekitar dengan jelas dan menangkap pesan kesemestaan maupun penciptaan ide kesenian dengan seksama. (2). Seniman berkarya memperhatikan ruang dan alam dimana akan tampil/pameran. Setiap ruang mempunyai data dan memori tertentu yang spesifik sebagai satu dasar berkarya. (3). Seniman berkarya memperhatikan waktu dan jaman kapan tampil/pameran. Setiap waktu/jaman mempunyai data dan memori tertentu yang spesifik sebagai satu dasar berkarya. (4). Seniman berkarya memperhatikan pikiran dan karakter sosial/public/masyarakat, dengan/untuk/bersama siapa akan tampil/pameran. Setiap publik mempunyai data, memori, dan karakter tertentu yang spesifik sebagai satu dasar berkarya. (5). Seniman berkarya secara freeform, membebaskan diri dari kemungkinan baru yang muncul, menggunakan beragam media/teknis/program/nonprogram mempertemukan 4 poin di atas menjadi karya kontekstual sebagai keindahan peristiwa.

Kesenian juga akan selalu eksis apabila berada di tengah disiplin spiritual, politik, lingkungan dan ekonomi. Level kreatifitas suatu ide/isu (4); sebagai potret/refleksi isu tertentu, lebih tinggi sebagai analisa, lebih tinggi sebagai tawaran solusi, dan sebagai esensi kehidupan memunculkan laboratorium pemikiran di kepala apresian, mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ide kreatif seni mengharmonikan apapun distorsi sekitarnya dan melestarikan apapun yang sudah harmoni. Seniman bekerja aktif di segala jaman, baik kondisi stabil secara ekonomi dan politik, jaman perang, bencana, krisis, dengan banyak kemungkinan artistik baru muncul. Kesuksesan seni dan kesenimanan adalah ketika karyanya akan selalu kontekstual di segala jaman.

Info lainnya
Instagram :   / ivaa_id  
Facebook :   / indonesian.visual.art.archive  
Twitter : https://x.com/kawanIVAA
Email : [email protected]
Website : https://www.ivaa-online.org

Комментарии

Информация по комментариям в разработке