Labuh Saji : Lestarikan Laut Lewat Tradisi

Palabuhanratu merupakan sebuah daerah di Kabupaten Sukabumi yang memiliki panorama-panorama indah seperti gunung, rimba, laut, serta budaya. Salah satu budaya yang masih lestari hingga kini adalah Labuh Saji. Labuh Saji adalah sebuah proses upacara adat yang dilaksanakan setiap tanggal 6 April yang juga diperingati sebagai Hari Nelayan. Pada prosesnya, Labuh Saji akan melarungkan sesaji yang berisikan hasil-hasil bumi seperti sayuran, dan buah-buahan yang diletakkan dalam dongdang.

Pada saat ini tukik dan benih lobster pun ikut dilarungkan sebagai bagian
dari pelestarian ekosistem laut yang sejalan dengan program ekonomi biru. Nantinya ketika dongdang dilarungkan ke Lalawangan yang merupakan gerbang atau pintu untuk menjatuhkan sesaji. Dalam prosesi Labuh Saji memiliki tokoh sentral bernama Putri Mayang Sagara. Dahulu Putri Mayang Sagara merupakan pemimpin (Pu’un) yang peduli dengan masyarakat Palabuhanratu khususnya nelayan. Dan pada Labuh Saji, Putri Mayang
Sagara diimplementasikan sebagai putri nelayan. Labuh Saji yang dilaksanakan di Palabuhanratu juga memiliki acara-acara lain untuk memeriahkan seperti lomba hias perahu dan memancing babalang yang merupakan kegiatan yang sudah dilakukan leluhur-leluhur di Palabuhanratu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penasaran dengan info seputar Kelautan dan Perikanan lainnya,
Silakan Kunjungi :
Website : http://kkp.go.id/
http://news.kkp.go.id/

Instagram:   / kkpgoid  
Facebook:   / kementeriankelautandanperikananri  
Twitter :   / kkpgoid