Kota Lama Maps : https://goo.gl/maps/LjeHn8FpQgbdoUn8A
Kota Lama Semarang (Kutha Lama Semarang) is an area in Semarang which became a trade center in the 19-20 centuries. At that time, to protect the people and their territory, a fort was built in that area, which was named the Vijhoek fort. To speed up the transportation route between the three gates in the fort, transportation roads were made, with the main road being named: Heeren Straat. Currently named Jl. Let Jen Suprapto. One of the locations of the fort's gate that exists today is the Berok Bridge, which is called De Zuider Por.
The Old Town area of Semarang is also called Outstadt. The area of this area is about 31 hectares. Judging from the geographical conditions, it appears that this area is separated from the surrounding area, so that it looks like a separate city with the nickname "Little Netherland". The Old Town area of Semarang is a silent witness to the history of Indonesia during the Dutch colonial period for more than 2 centuries, and is located side by side with the economic area. In this place there are about 50 ancient buildings that are still standing firmly and have a history of Colonialism in Semarang. In general, the character of the buildings in this area follows those of the European continent around the 1700s. This can be seen from the distinctive building details and ornaments that are identical to the European style. Like the size of the doors and windows that are extraordinarily large, the use of colored glass, the unique shape of the roof, to the presence of a basement.
Like other cities under Dutch colonial rule, a fort was also built as a military center. This fort is pentagonal in shape and was first built on the west side of the old city of Semarang today. This fort has only one gate on its south side and five watchtowers. Each tower is named: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk and Bunschoten. The Dutch government moved Chinese settlements in 1731 near Dutch settlements, to make it easier to monitor all Chinese activities. Therefore, Benteng is not only a military center, but also a watchtower for all activities of the Chinese people.
The Old City has become one of the prima donna icons for the citizens of the City of Semarang so that foreign countries also come to this Old City. It is planned that the Old City of Semarang will be proposed by the UNESCO World Heritage Site.
===
Kota Lama Semarang (Kutha Lama Semarang) adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai: Heeren Straat. Saat ini bernama Jl. Let Jen Soeprapto. Salah satu lokasi pintu benteng yang ada sampai saat ini adalah Jembatan Berok, yang disebut De Zuider Por.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, tampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga tampak seperti kota tersendiri dengan julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang. Secara umum karakter bangunan di wilayah ini mengikuti bangunan-bangunan di benua Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah.
Seperti kota-kota lainnya yang berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda, dibangun pula benteng sebagai pusat militer. Benteng ini berbentuk segi lima dan pertama kali dibangun di sisi barat kota lama Semarang saat ini. Benteng ini hanya memiliki satu gerbang di sisi selatannya dan lima menara pengawas. Masing-masing menara diberinama: Zeeland, Amsterdam, Utrecht, Raamsdonk dan Bunschoten. Pemerintah Belanda memindahkan permukiman Tionghoa pada tahun 1731 di dekat permukiman Belanda, untuk memudahkan penga- wasan terhadap segala aktivitas orang Tionghoa. Oleh sebab itu, Benteng tidak hanya sebagai pusat militer, tetapi juga sebagai menara pengawas bagi segala aktivitas kegiatan orang Tionghoa.
Kota Lama menjadi salah satu ikon primadona bagi warga Kota Semarang sampai Mancanegara turut datang ke Kota Lama ini. Rencananya Kota Lama Semarang akan diajukan oleh Situs Warisan Dunia UNESCO.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_La...
===
#walkingaround
#KotaLama
#KotaLamaSemarang
#SemarangHeritage
#Semarang
#SemarangCity
#JawaTengah
#OldCity
#SemarangOldCity
#Outstadt
#walkingaroundIndonesia
Информация по комментариям в разработке