Kebenaran Jalan Spiritual: Lupakan Bersikap Baik

Kebenaran Jalan Spiritual: Lupakan Bersikap Baik. Dalam pencarian jiwa yang mendalam, kita sering terjebak dalam anggapan bahwa spiritualitas hanyalah manifestasi dari kebaikan semata. Namun, sebagaimana diungkapkan oleh Profesor Kees Waaijman, esensi spiritualitas terletak pada perjalanan kembali ke esensi kita yang paling murni, yang tercermin dalam citra Ilahi. Proses transformasi ini mengikuti jejak suci: Taurat bagi penganut Yudaisme, Kristus bagi umat Kristen, Buddha bagi penganut Budha, Muhammad bagi umat Islam, dan begitu seterusnya. Mereka adalah arketipe yang memberikan pencerahan dan arahan dalam perjalanan rohani kita.

Dalam usaha untuk menyatu dengan keberadaan suci ini, kita sering kali mengidentikkan spiritualitas dengan pengejawantahan sifat-sifat mulia mereka, terutama kebaikan. Spiritualitas pun menjadi padanan dari kebaikan itu sendiri. Namun, Carl Jung pernah berkata dengan bijaksana, “Segala bentuk kecanduan adalah buruk, tidak peduli apakah itu alkohol, morfin atau idealisme.” Pernyataan ini membuka mata kita pada salah satu jebakan terbesar dalam pencarian spiritual: bahaya menjadi terobsesi dengan ideal-ideal spiritual yang tampak mustahil untuk dicapai.

Mari kita lanjutkan perjalanan ini dengan hati yang terbuka!