TARI WARAK DUGDER - ERIKA NURAINI

Tari menurut saya ialah olah gerak tubuh atau bentuk ekspresi diri melalui alunan tangan dan kaki yang diiringi oleh musik maupun gamelan yang berirama, gerak tari bisa muncul karena adanya perasaan dalam diri, hati dan jiwa. Di dalam tari kita bisa meluapkan emosi dan perasaan itu melalui gerakan. Selain itu menurut Dr. Soedarsono, tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Jenis tari bukan hanya satu melainkan ada beberapa jenis tari seperti tari tradisional, tari kreasi, tari kontemporer, tari tradisional klasik. Fungsi tari bukan hanya sekedar untuk hiburan biasanya dipergunakan untuk ritual,dan upacara adat

Motivasi saya memilih pendidikan tari, adalah untuk lebih bisa mendalami seni tari kemudian menjadi pendidik tari atau memiliki sanggar tari. Harapan saya memilih pendidikan senitari UNNES supaya bisa membenarkan opini orang mengenai senitari, bahwa tari tidak sekedar gerakan tidak beraturan yang tidak bermakna. Dengan mengikuti pendidikan senitari UNNES saya berharap dapat ikut serta dalam konservasi budaya, melestarikan tarian tradisi dan ikut andil dalam proses kreatif anak bangsa sehingga makin tercipta berbagai tari-tarian indah yang bisa membawa nama Indonesia dikancah nasional maupun internasional.

Tari Warak Dugder berasal dari Semarang. Tarian ini bisa dikatakan sebagai perpaduan antara tari tradisonal dengan kreasi baru. Dimodifikasi dari Tari Gambang Semarang oleh seniman tari kenamaan Didik Nini Towok bersama Yoyok Bambang Priyambodo. Penari pada tarian ini berjumlah 8 orang. Yakni, empat penari pria dan empat penari wanita. Bisa juga berjumlah 12. Dinamakan Tari Warak Dugder karena pada sesi tarian tersebut terdapat atraksi Warak Ngendhog. Biasanya ditarikan juga pada acara Dugderan.