Mengenal lebih dekat hidup padre Marco, sang alih bahasa Bapa Paus Fransiskus saat di Indonesia

Pada episod kali ini kita akan mendengarkan kisah hidup dan panggilan padre Markus Solo, Kewuta, SVD atau yang lebih dikenal dengan sapaan padre Marco sang alih bahasa Bapa Suci Paus Fransiskus saat kunjungan Apostoliknya Bapa Paus di Indonesia dari tanggal 3-6 september 2024. Padre Marco memiliki segudang pengalaman hidup, pastoral, kerja dan pengetahuan: dari perjuangannya untuk membiayai uang sekolah saat di seminari sampai kesuksesan akademik yang diraih. Semenjak kecil padre Marco selalu dikenal sebagai siswa yang brilian dalam hal pemahaman dan pengetahuan serta selalu memiliki «rasa» untuk belajar dan terus belajar. Hal ini terlihat dari koleksi juara yang selalu diperoleh dari Sekolah Dasar, SMP, SMA Seminari, Filsafat, Teologi, Lisenciat dan bahkan Doktorat. Padre Marco bersama kedua konfrater SVD lainnya yang mengawali sejarah STFK (Sekolah Tinggi Filsafat Katolik)Ledalero saat itu dan kini menjadi IFTK (Institut Filsafat Teknologi dan Kreatif) Ledalero untuk mengikuti Lomba Cerdas-Cermat sampai di Jakarta. Pada tahun 1992 padri Marco diutus untuk melanjutkan formasi baik formasi untuk menjadi imam maupun formasi akademik di Wina/Austria. Semenjak saat itu padre Marco menjadi «perantau berjubah» di Eropa. Oleh karena kebrilianan akademisnya padre Marco berhasil menyelesaikan studi Doktorat dalam jangka dua tahun dengan judul Disertasinya: «Der ostflorinesische Gott und Gott Jesu Christi-Die suche nach theologisch-spirituellen Grundsätzen für den dialog»(Allah orang-orang Flores Timur dan Allah Yesus Kristus-Mencari titik-titik temu teologi-spiritualitas untuk Dialog) dan berhasil meraih gelar doktornya dengan predikat Summa Cum Laude.

Note: Untuk mengetahui lebih dalam kisah perjalanan hidup padre Marco sampai terakhir, jangan lupa untuk share-subscribe dan hidupkan tombol merah untuk mendapatkan notifikasi episod berikut bersama padre Marco 😊🙏