Cerita Masjid Golo Klaten, Masjid Peninggalan Sunan Pandanaran yang Pernah Diturunkan dengan Benang

Описание к видео Cerita Masjid Golo Klaten, Masjid Peninggalan Sunan Pandanaran yang Pernah Diturunkan dengan Benang

Cerita Masjid Golo Klaten, Masjid Peninggalan Sunan Pandanaran yang Pernah Diturunkan

Salah satu peninggalan Sunan Pandanarang saat menyebarkam agama Islam di daerah Bayat Klaten, adalah Masjid Golo.
Masjid Golo ini berukuran 8x8 meter yang terbuat dari fondasi batu kapur dan bata.

Masjid ini memiliki 16 tiang penyangga dari kayu jati.
Masjid yang didirikan pada abad ke-16 itu punya cerita yang menarik.
Lokasinya yang persis berada di tepi jalan raya membuat akses menuju tempat itu tidaklah sulit.

Konon, dulunya Masjid Golo didirikan
Mantan Bupati Semarang yang telah menjadi murid Sunan Kalijaga di puncak Gunung Jabalkat.

Sunan Pandanaran yang awalnya Bupati Semarang yang dikenal amat kikir.

Dia kemudian bertobat setelah bertemu Sunan Kalijaga.
Setelah pertobatan itu, Sunan Pandanaran yang dulunya bernama Ki Ageng Pandanaran itu ingin berguru ke Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga mau menerima Ki Ageng Pandanaran sebagai muridnya dengan syarat dia mau menjalankan ibadah seumur hidup dengan menyebarkan agama Islam di tengah masyarakat Semarang, membayar zakat, dan salat lima waktu.

Setelah beberapa waktu berguru dengan Sunan Kalijaga, dia kemudian diangkat menjadi mubalig dan diberi amanah menyebarkan ajaran Islam di Desa Tembayat.
Daerah itu dulunya merupakan perbukitan tandus dan daerah yang sangat miskin.

Namun menurut cerita yang berkembang di masyarakat, masjid ini dulu berada di Gunung Jabalkat, sebalah utara lokasi bangunan berdiri saat ini.
Posisi masjid lantas dipindah ke bawah di dekat gua Maria agar suara azan dari Syeikh Domba, begal yang tobat tidak terdengar keras sampai ke Demak.
Sebab Setiap kali mengumandangkan adzan, konon suara Syekh Domba sangat keras sehingga terdengar hingga Demak.

Oleh karena itulah seorang sunan di Demak meminta lokasi masjid lebih diturunkan agar suara adzan yang terlalu keras itu tidak terlalu terdengar.

Proses pemindahan masjid itu memiliki kisah yang unik. Ada beberapa versi cerita yang beredar tentang cara Sunan Pandanaran memindahkan Masjid Golo.

Pertama yakni masjid dipindah dengan benang. Namun versi lain menyebut bangunan masjid teersebut dipindahkan dengan ujung jari saja.

Комментарии

Информация по комментариям в разработке