Membangun Generasi Muda Indonesia dengan Mengintegrasikan Nilai Budaya dalam Bimbingan Konseling.

Video ini menampilkan Prof. Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd., Pakar Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri malang, yang berbicara mengenai pentingnya pendidikan dan konseling berbasis budaya di Indonesia. Beliau menjelaskan bahwa generasi muda Indonesia, yang terdiri dari Generasi Milenial, Generasi Z, dan Generasi Alfa, sangat terpapar oleh teknologi informasi dan media sosial. Hal ini mengakibatkan transformasi budaya yang cepat di kalangan mereka.

Prof. Muslihati menekankan pentingnya intervensi pendidikan, khususnya dalam bidang konseling, yang memasukkan nilai-nilai budaya warisan leluhur Indonesia. Beliau menyebut konsep ini sebagai Konseling Multikultural. Konseling tidak hanya membantu siswa menghadapi proses perkembangan mereka, tetapi juga mengarahkan mereka untuk mencapai tujuan hidup dan aspirasi masa depan yang berarti.

Beliau juga membahas pentingnya mengadaptasi teori-teori konseling dari Barat agar sesuai dengan konteks Indonesia. Sebagai contoh, teknik "reward and punishment" yang umum di Barat mungkin perlu disesuaikan dengan budaya Indonesia. Prof. Muslihati menekankan perlunya pendekatan konseling yang tepat sesuai dengan masalah dan konteks yang dihadapi siswa.

Sebagai contoh konkret, beliau menjelaskan bagaimana permainan tradisional seperti Gobak Sodor dapat digunakan dalam layanan konseling untuk mengembangkan kemampuan kerjasama di antara siswa. Beliau menekankan bahwa Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan pendidikan dan membentuk karakter generasi muda Indonesia yang berkualitas dan beridentitas nasional.

Prof. Dr. Muslihati, S.Ag, M.Pd mengajak pendidik dan konselor untuk menggali dan memanfaatkan filosofi dan nilai-nilai budaya Indonesia dalam upaya mendidik anak-anak agar menjadi bangsa yang maju dan tetap beridentitas Indonesia.