Revina Alvira "Tajamnya Karang, Dendam Kebencian" | FULL ALBUM 2024 | DANGDUT GASENTRA PAJAMPANGAN

Описание к видео Revina Alvira "Tajamnya Karang, Dendam Kebencian" | FULL ALBUM 2024 | DANGDUT GASENTRA PAJAMPANGAN

Revina Alvira "Tajamnya Karang, Dendam Kebencian" | FULL ALBUM 2024 | DANGDUT GASENTRA PAJAMPANGAN



01. TAJAMNYA KARANG
02. DENDAM KEBENCIAN
03. HARUSKAH BERAKHIR
04. BAGAI RANTING YANG KERING
05. CINTA BUKANLAH KAPAL
06. GELAS RETAK
07. DOA SUCI
08. MENYULAM KAIN YANG RAPUH
09. SEKALI SEUMUR HIDUP
10. CINTAKU PASTI KEMBALI
11. TUJUH SUMUR
12. LUKA HATI LUKA DIRI
13. CINCIN KEPALSUAN
14. BADAI BIRU
15. SUDAHI EGOMU

Baik sebagai alat politik, senjata spiritual, atau lagu cinta untuk menyampaikan kerinduan, dangdut tidak diragukan lagi adalah musik rakyat.

Dangdut merupakan sub-kultur musik di Indonesia. Melodi yang dihasilkan oleh instrumen synthetiser dan nada eksotis dangdut diadaptasi dari beragam jenis musik dari negara-negara lain. Alat musik tradisional dari Arab, gambus, misalnya, banyak ditemukan di lagu-lagu dangdut. Tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa dangdut berasal dari orkes Melayu.

Orkes Melayu adalah turunan dari grup Opera Bangsawan atau teater Melayu lama. Mereka adalah sekumpulan musisi yang bermigrasi ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan provinsi lainnya di Indonesia pada abad ke-18 dari Malaya yang sekarang dikenal sebagai Malaysia.

Kelompok-kelompok musisi ini biasanya memainkan lagu-lagu Melayu dengan alat musik Eropa dan Arab, seperti gambus. Jenis musik lain yang memiliki pengaruh besar terhadap dangdut adalah musik India. Contohnya, kita bisa mendengar nada khas Ravi Shankar, penulis lagu asal India, dalam lagu ‘Hampir Saja’ milik Rhoma Irama dan Elvy Sukaesih.

Popularitas berbagai jenis dangdut, seperti dangdut saluang dari Sumatera Barat, dangdut jaipong dari Jawa Barat, atau dangdut koplo dari Jawa Timur, sejak saat itu melambung tinggi. Pada tahun 1950-an, popularitas orkes Melayu berkembang pesat di berbagai ibu kota dangdut di Indonesia, seperti Medan, Surabaya, dan Batavia (sekarang Jakarta).

Akan tetapi, dangdut yang kita kenal sekarang muncul pada tahun 1960-an di mana gendang dangdut digunakan dalam komposisi lagu. Di masa inilah ratu-ratu dangdut seperti Elvy Sukaesih dan Ellya Khadam bermunculan. Tahun 1970-an merupakan fase terakhir dalam penambahan instrumen ke dalam musik dangdut. Era ini adalah era di mana grup musik rock seperti The Beatles, Led Zeppelin, dan The Rolling Stones berjaya.

Melihat popularitas musik rock yang kian melambung, musisi-musisi dangdut lalu memutuskan untuk mengubah orientasi musik mereka dengan menggunakan instrumen Barat seperti gitar elektrik dan terompet.

Oleh karena itulah banyak lagu dangdut pada tahun 70-an yang memasukkan bagian solo gitar dengan efek distorsi. Namun, pengaruh dangdut sesungguhnya baru muncul di akhir tahun 70-an ketika genre ini dijadikan katalis untuk menarik perhatian masyarakat dalam kampanye politik. Hal ini masih berlaku sampai sekarang.





#dangdut #gasentrapajampangan #revinaalvira #revinaalvirafullalbum #dangdutlawas #dangdutklasik #dangdutlawasfullalbum #dangdutklasikfullalbum

Комментарии

Информация по комментариям в разработке