Berkunjung ke Ummul Quro’, Universitas Paling Bergengsi di Dunia Islam

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah

TRIBUN-VIDEO.COM – Tidak banyak bisa ditemui perguruan tinggi bisa ditemui di kota Makkah Al Mukarromah karena status kota ini bukan sebagai kota pelajar tapi kota destinasi yang menjadi pusat ibadah bagi muslim dari seluruh dunia dengan keberadaan Kakbah sebagai pusat berkumpulnya umat Islam se-dunia.

Namun ada satu Universitas kesohor di Makkah bernama Ummul Quro’ yang terletak di kawasan Aziziyah tak jauh dari pusat Masjidil Haram dimana Kakbah sebagai sentral umat Islam berdiri tegak disitu.

Minggu (21/7/2019) di bawah terika matahari bersuhu 48 derajat celcius, reporter tribunnews berkesempatan mengunjungi Universitas tertua di Makkah tersebut dan langsung diterima Dekan Fakultas Bahasa Arab, Syeikh Hasan Bin Abdul Hamid, yang juga Imam Masjidil Haram.

Tentu suatu kehormatan yang luar biasa bisa bersilaturrahmi dengan Syeikh Hasan yang merupakan salah satu ulama besar Makkah Al Mukarromah karena keilmuan dan ketawaduannya sebagai salah satu imam di pusat ibadahnya muslim se-dunia tersebut.

Syeikh Hasan menerima kunjungan di ruangannya yang sejuk dan lebar. Beliau mengawali pembicaraan dengan kekagumannya terhadap Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar dunia.

Kebetulan saat kunjungan sedang ada acara penutupan pelatihan bagi para pengajar Bahasa Arab yang kebetulan pesertanya 19 orang dari Indonesia dan 20 orang dari Senegal.

“Kami mengadakan pelatihan bagi para guru Bahasa Arab sebagai tanda cinta kami kepada umat Islam se-dunia. Universitas ini berada di pusat umat Islam dan kami sangat senang bisa berbagi sesuatu kepada saudara-saudara kami,” kata Syeikh Hasan.

Ummul Quro’ sebagaimana diketahui dalah sebuah perguruan tinggi negeri di Arab Saudi di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi yang didirikan pada 1981.

Universitas ini dianggap sebagai salah satu universitas yang paling bergengs di seluruh dunia Islam karena lokasinya di Mekkah.

Didirikan sebagai Sekolah Tinggi Syari`ah pada tahun 1949 sebelum menjadi perguruan tinggi baru dan berganti nama menjadi Ummul Qura sesuai dengan dekret kerajaan pada tahun 1981.

Selain studi ilmu Syari`ah dan studi Bahasa Arab, di dalam Universitas Umm Al Qura juga terdapat berbagai studi ilmu antara lain Manajemen Teknologi, Manajemen Bisnis, Pemasaran, Teknik, Kedokteran, Pendidikan dan berbagai Ilmu Terapan.

“Kampus yang ada di Aziziyah ini adalah kampus tua, ada kampus barunya di tempat lain yang lebih luas dan besar lagi,” kata salah seorang peserta pelatihan Bahasa Arab, Hasan Darojat.

Kemasyhuran Ummul Quro semakin terpercaya karena dari kampus ini banyak lahir para ulama besar yang mayoritas menjadi imam di Masjidil Haram.

Selain itu, para Muadzin Masjidil Haram juga berasa dari Ummul Quro’.

Syeikh Hasan sendiri adalah dewan penguji dan pengawas bagi para Muadzin yang bertugas di Masjidil Haram.

Tidak banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Ummul Quro’ karena kualifikasi yang sangat ketat. Alumni Ummul Quro’ dari Indonesia antara lain, Said Agil Husein Al Munawwar, Mantan Menteri Agama dan Ketua Umum PBNU saat ini, KH Said Aqil Siradj.