"Jika manusia gagal untuk mendamaikan keadilan dan kebebasan, ia gagal dalam segala hal." - Albert Camus
"Damai tanpa keadilan adalah tirani." - William Allen White
"Kebebasan dan keadilan tidak bisa dipecah-pecah untuk disesuaikan dengan kenyamanan politik." - Coretta Scott King
"Keadilan adalah jumlah dari semua kewajiban moral." - William Godwin
-------------------------------------------
#prabowo #gibran #jokowi #indonesia #korupsi #kolusi #Nepotisme #opini #berita #politik #musik #rock #hardrock #lagu #metal #heavymetal #alternativerock #indierock #slowrock #sweetrock #pop #thrashmetal #pilkada #pilgub2024 #pilgubdki #pilgubjakarta2024
------------------------------------------------
Jahatnya Jokowi Sekeluarga
Ide Lirik: Syafril Sjofyan
Aransemen: Suara Rakyat
Dari Solo ke Jakarta, ambisi membara
Berpijak di atas janji, rakyat sengsara
Nepotisme jadi senjata, hukum dibengkokkan
Ambisi tanpa batas, Pancasila diruntuhkan
*[Pre-Chorus]*
Pengkhianatan mengalir deras
Machiavelisme jadi warisan keras
*[Chorus]*
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Halalkan segala cara, hancurkan negara
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Machiavelisme berkuasa, rakyat sengsara
*[Verse 2]*
Palu godam dijatuhkan, pemecatan diumumkan
PDIP yang membesarkan, kini jadi korban
Rekayasa MK, anak diloloskan
Konstitusi dihancurkan, keadilan dilupakan
*[Pre-Chorus]*
Kader mbalelo menggali kubur
Merobek sejarah, meninggalkan luhur
*[Chorus]*
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Halalkan segala cara, hancurkan negara
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Machiavelisme berkuasa, rakyat sengsara
*[Bridge]*
Dari Solo hingga istana, jejak dosa terbaca
Anak dan menantu melawan, partai terbelah
Bobby, Gibran, akun Fufufafa
Semua harus diadili, rakyat takkan menyerah
*[Breakdown]*
Adili Jokowi, pengkhianat bangsa
Usut Gibran dan Bobby, ulah haram mereka
Konstitusi diinjak, rakyat bangkit melawan
Keadilan menanti, takkan pernah diam
*[Chorus]*
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Halalkan segala cara, hancurkan negara
Jahatnya Jokowi sekeluarga!
Machiavelisme berkuasa, rakyat sengsara
*[Outro]*
Waktu telah tiba, hukum berdiri tegak
Dinasti kekuasaan roboh, rakyat bersorak
Jokowi dan keluarganya, akhir dari cerita
Diadili, dihukum, tegaknya keadilan nyata!
-------------------------------------------------
Ide lirik lagu dari tulisan berikut ini:
Jahatnya Jokowi Sekeluarga
Oleh Syafril Sjofyan | Pemerhati Kebijakan Publik, Aktivis Pergerakan 77-78, Sekjen APPTNI
Akhirnya palu Godam pemecatan Joko Widodo sekeluarga dari keanggotaan partai secara formal diumumkan oleh PDI Perjuangan. Walaupun telat. Apa fatsal. Karena baik sewaktu Pilpres & Pileg 2024 awal maupun sewaktu proses Pilkada yang baru ini berlangsung, Jokowi sekeluarga telah berseberangan dengan PDIP yang selama ini menaungi mereka. Bukan saja berseberangan Jokowi sekeluarga bersama antek-anteknya berusaha menghancurkan basis historis partainya tersebut.
Atas kelakuannya tersebut jangankan meminta maaf, sekadar ucapan berterima kasih pun tidak diucapkan oleh Jokowi. Padahal jika tidak diusung dan dicalonkan jadi Presiden oleh PDIP. Jokowi bukanlah siapa-siapa, bahkan seumur-umur Jokowi hanya akan menjadi tukang kayu.
Pada umumnya, pemecatan seorang anggota partai seperti Jokowi bisa terjadi karena perbedaan pandangan atau kebijakan antara individu tersebut dengan partai. Namun pemecatan Jokowi sekeluarga dipastikan bukan perbedaan, akan tetapi berupa kejahatan Jokowi tanpa moral karena ambisi kekuasaannya semata.
Jokowi bukan seorang Pancasilais dengan penekanan kekuasaan pada moral & etika. Jokowi seorang Machiavelis, yang menekankan bahwa penguasa harus pragmatis, dan menggunakan cara apa pun untuk meraih serta mempertahankan kekuasaan.
Fakta bagaimana Jokowi merekayasa untuk memperpanjang kekuasaannya menjadi 3 periode melalui ketua-ketua partai yang sudah berhasil “disandera”. Ditolak keras oleh masyarakat sipil dan oleh partainya PDI-P. Begitu juga keinginannya untuk memperpanjang masa jabatan presiden 2 tahun itupun digagalkan.
Kemudian Jokowi secara jahat. Melalui tindakan Nepotisme dengan adik iparnya yang jadi ketua MK melakukan pelanggaran etika berat merubah UU Pemilu sehingga meloloskan anaknya Gibran yang belum cukup umur menjadi calon wakil presiden.
Jokowi dengan para begundalnya melakukan pembegalan Parpol. Partai Demokrat “dibegal” namun gagal, tetapi SBY sebagai pemilik partai berhasil “dijinakan”. PPP “berhasil” dibegal, kemudian partai tersebut redup. Kemudian partai Golkar juga “berhasil” dibegal.
https://fnn.co.id/post/jahatnya-jokowi-sek...
-------------------------------------------------------
@SuaraRakyatChannel
Информация по комментариям в разработке