Pak AR (Fachruddin) dan Jejak-Jejak Bijaknya

Описание к видео Pak AR (Fachruddin) dan Jejak-Jejak Bijaknya

K.H.Abdur Rozak Fachruddin atau yang akrab disapa Pak A.R. adalah tokoh besar. Tidak hanya bagi Muhammadiyah, tapi juga bagi bangsa Indonesia. Cara dakwahnya yang luwes dan merangkul, serta kepandaiannya bergaul dengan kalangan atas dan bawah membuatnya dekat dengan semua golongan. A.R. tidak hanya dekat dengan kalangan Muhammadiyah, tapi juga mendapat tempat di hati tokoh-tokoh dan masyarakat NU. A.R. adalah seorang santri desa yang mengindonesia, bahkan mendunia. Pencerah kebenaran, sosok pemimpin yang zuhud dan jujur, dai yang sejuk dan penuh humor dalam berceramah.

A.R. adalah Ketua Umum P.P. Muhammadiyah terlama sepanjang sejarah. Di masa 22 tahun kepemimpinannya, A.R. berhasil membangun kemajuan persyarikatan. Gaya hidupnya yang sumeleh dan sumarah membuatnya dicintai. Sampai-sampai Pak Harto menaruh hormat kepadanya. Perkataan dan nasihat Pak A.R. yang sejuk selalu didengar oleh Presiden kedua Indonesia itu. Karena sekali lagi, Pak A.R. adalah mata air keteladanan bagi generasi ke generasi. Buku ini adalah buku pertama dan terlengkap yang merangkum rekam jejak kehidupan dan perjuangan Pak AR. Selamat mereguk inspirasi dari jejak-jejak bijak Pak Abdur Rozak. Buku ini sangat peka zaman dan ramah millenial. Disertakan ilustrasi kartun di dalamnya. Millenial penyuka sejarah Indonesia, dan sejarah Muhammadiyah wajib mengoleksi dan membacanya.

Emha Ainun Nadjib mendiskripsikan sosok Pak AR sebagai berikut:

“Sedemikian melimpah rezeki yang telah Gusti Allah berikan kepada Pak A.R., sehingga kehidupan beliau hampir sama sekali tidak bergantung kepada barang-barang dunia. Pernahkah Anda membayangkan pernah ada seorang pemimpin organisasi besar yang anggotanya berpuluh-puluh juta, yang mencari nafkah hanya dengan beberapa jeriken minyak tanah dan bensin untuk dijual di depan pagar rumah dinasnya?”
“Di tengah zaman di mana hampir semua pemimpin serta para pemegang kekuasaan dan senapan banyak mengkolusikan modal-modal tersebut untuk perolehan-perolehan finansial, bisakah Anda berpikir ada seorang kiai besar yang berprofesi sebagai penjual bensin di pinggir jalan? Pada tengah era di mana seorang kiai dapat jual kekiaiannya, pemimpin bisa mengomoditaskan kepemimpinannya, serta seorang penggenggam masa bisa mengecerkan semua akses yang dimilikinya?! Kata apakah yang sebenarnya dapat kita ucapkan kepada Pak A.R. yang bersih dari semua itu?”

“’Muhammadiyah itu, organisasi!’. Pak A.R. shouted at a pengajian where I was attending in1971. He rejected individual cult, and, according to my observation, that was the key to his success not only in assuring the existence but also the growth of Muhammadiyah all through the reign of President Soeharto. His person embodied the organization of Muhammadiyah and, vice versa, Muhammadiyah embodied him. He was Muhammadiyah! I look forward to learning afresh from this book about Pak A.R. and Muhammadiyah.”
—Mitsuo Nakamura, Ph.D. (Cornell), Professor Emeritus, Chiba University

#ARFachruddin
#PakAR
#PakARdanJejakJejakBijaknya
#UlamaMuhammadiyah
#Muhammadiyah
#FastabiqulKhairat

Комментарии

Информация по комментариям в разработке