Benteng Kota Tempilang - Sejarah Budaya di Tempilang | Budak Tempilang

Описание к видео Benteng Kota Tempilang - Sejarah Budaya di Tempilang | Budak Tempilang

Benteng Tempilang dibangun sekitar tahun 1769 pada masa Pemerintahan Abang Pahang Temanggung Dita Menggala (1758-1787) atas izin Sultan Ahmad Najamuddin di saat Pulau Bangka dibawah Kesultanan Palembang Darussalam. Bangunan ini didirikan di Tempilang sebagai gudang dan struktur pertahanan untuk kediaman Demang dan Jenang yang dikirim Sultan Palembang ke Tempilang. Temenggung Dita Menggala kemudian memerintahkan pendirian kota tanah(benteng) dan menugaskan seorang Panglima Angin sebagai kepala benteng. Hingga akhir Kekuasaan Kesultanan Palembang di tahun 1825, benteng ini berada di bawah wilayah kekuasaan Temenggung Mentok.

Bangunan Benteng Tempilang terdiri dari dua bagian yaitu bangunan utama sebagai gudang dan tempat tinggal Demang, Jenang dan Panglima Angin dan bastion di setiap sudut sebagai menara penjaga. Bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan balok timah dan barang-barang persediaan logistik penambangan seperti beras, garam, cangkul dan perkakas lainnya. Selain itu, bangunan ini juga merupakan pusat administrasi pertambangan dan penduduk di Tempilang dan wilayah sekitarnya.

Sekitar tahun 1793, benteng ini diserang Lanun dan Pasukan Lingga yang berhasil menaklukkan dan menghancurkan Benteng Tempilang. Setelah berakhirnya Perang Palembang dan Perang Bangka (1818-1825), pada tahun 1825 Pemerintah Hindia Belanda menjadikan tempat ini sebagai tempat kedudukan pejabat militer dan sipil serta sebagai pusat administrasi pertambangan di wilayah Tempilang. Menurut Ullman (1856), Benteng Tempilang merupakan pusat dari pangkal Tempilang. Pada tahun 1885, pusat administrasi pertambangan Tempilang dipindahkan dan Benteng Tempilang ditinggalkan hingga saat ihi. Keberadaan benteng ini dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

Комментарии

Информация по комментариям в разработке