RUQYAH dan KERIS

Seakan dua kutub yang takkan berjumpa; begitu sekilas pandang tentang ruqyah dan keris. Dalam dunia ruqyah yang difahami awam selama ini; keris selalu terkait dengan kesyirikan. Dan dalam pandangan pekeris pun; para peruqyah dikenal sebagai pihak yang suka memusnahkan keris dalam terapinya.

Alhamdulillah hari ini kita ketamuan guru kita Ustadz ‪@MuhammadFaizar.h‬, peruqyah masyhur rujukan banyak kalangan. Kami sefaham, bahwa kesyirikan bisa menjangkit pada aneka hal dan perkara. Jangankan keris; benda seperti cincin, kalung, sabuk, rompi, tasbih, mushhaf, bahkan hajar aswad; atau profesi seperti dukun, dokter, dan bahkan peruqyah itu sendiri bisa menjadi wasilah kesyirikan dengan keyakinan hati yang salah dan perlakuan yang keliru.

Yak. Keyakinan hati yang salah dan perlakuan yang keliru. Di situ kuncinya.

Adapun keris adalah benda netral (seperti juga semua benda lain) yang memang bisa saja disalahgunakan untuk kesyirikan. Tapi tidak selalu demikian. Maka jangan sampai para pewaris bangsa dijauhkan dari cinta, bangga, dan mengambil pelajaran kepada para pejuang yang berkeris; dari Sudirman, Sentot Ali Basah, Kyai Maja, Diponegoro, Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, dan seterusnya dalam daftar yang panjang.

Nah, bagaimana memperlakukan keris secarashahih dengan tetap menjaga 'aqidah kita? Simak obrolan bersama Ustadz ‪@MuhammadFaizar.h‬ di Channel ' ‪@salimafillahofficial‬: Menjelajah Budaya Meneguhkan Makna.'