Lagu — Kopiek dan Selasih | abdulhadiansharyofficial

Lagu ini mengisahkan tentang seorang Lelaki yang menyerahkan urusan perjodohannya dengan orangtuanya. Orangtua yang dimaksud adalah Ibunya.

Diserahkannya urusan perjodohan ini kepada Ibunya, karena adanya kepercayaan dari si Lelaki bahwa jodoh yang dicarikan oleh Ibunya, adalah jodoh terbaik yang akan membawa kebahagiaan dalam hidupnya.

Lelaki yang digambarkan di dalam lagu ini, merupakan seorang Lelaki yang usianya tidak muda lagi. Usianya telah melaju; sudah tiga puluhan tahun. Wajar saja jika segala kebutuhan yang diperlukan untuk menikah sudah dimilikinya. Masuk akal jika si Lelaki meminta kepada Ibunya untuk melamar si Perempuan.

Di dalam lagu juga disebutkan tentang permintaan si Lelaki kepada Ibunya, agar menyediakan menu atau hidangan kopiek (ikan asli Sungai Kampar) dan minuman selasih yang menjadi kesukaannya.

Ikan kopiek ini (kadang ditulis kapiek) atau ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii), merupakan ikan endemik Sungai Kampar, Riau yang masih berkerabat dengan ikan mas (ikan air tawar anggota suku Cyprinidae).

Inspirasi lagu ini datang ketika saya melewati daerah Kuok, kabupaten Kampar dan melintasi jembatan Rantau Berangin, yang membelah Sungai Kampar pada bulan Juli 2024.

Tentu ada kisah percintaan juga sebagaimana telah disebutkan dalam lirik lagu. Kisah percintaan ini, saya dengar dan temukan dalam obrolan di dalam mobil saat itu. Semuanya saya ramu, dan jadilah sebuah lagu; dengan berbagai tambahan yang diperlukan tentunya.

Salam pencipta lagu, salam kreatif.

#laguasia #laguindonesia #lagumencarijodoh #lagulelakiyanghendakberistri #lagumelamaranakgadis #lagu #laguikankopiek #laguminumanselasih #lagupercintaan #lagucintarestuorangtua