" MOCI " Tradisi Minum teh Tegal

Tradisi moci di Tegal hingga kini masih sangat melekat dan eksis. Kebiasaan minum teh atau sekarang terkenal “Moci” sudah menjadi budaya lokal pada masyarakat Tegal. Bertahannya tradisi moci merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang terjalin antara pabrik teh, pabrik gula, perajin gerabah poci, masyarakat pecinta teh baik kalangan pemerintahan setempat, budayawan, sastrawan, seniman, buruh, guru seni, kuliner, serta warung-warung makan.Tradisi mo ci di Tegal memiliki kekhasan, keistimewaan, dan merupakan panggung sosial. Filosofi dari perangkat dan proses moci mencipta keseimbangan hidup dan keadilan dari melalui kerja keras dan tempaan waktu. Dalam menapaki kehidupan harus saling berbagi, memberi pada pihak yang lebih kecil dan merata atau adil dalam bersikap pada siapapun yang ada di bawahnya. Buku ini sangat bermanfaat untuk dapat lebih mengenal tentang tradisi kebiasaan minum teh di masyarakat Tegal yang terkenal dengan sebutan moci. Di Tegal tradisi moci bukan hanya sekedar minum teh, tetapi merupakan panggung sosial yang berkembang menjadi ajang atau media untuk musyawarah ( berembug bareng), gotong-royong, kebersamaan dalam enyelesaikan masalah mulai dari masalah rumah tangga dan masyarakat. Dalam tradisi moci juga mewujudkan dalam beberapa peran, mulai dari menjaga silaturahmi antar keluarga, masyarakat, hingga menjadi alat kontrol sosial di tengah masyarakat. Selain itu, sebagai tempat atau ajang komunikasi politik, bahkan hingga menjadi ruang bebas untuk berekspresi dan berpendapat bagi komunitas masyarakat di Tegal. (opac.isi.ac.id)