Penampakan Pakaian Terakhir Para Jendral Korban G30S/PKI, Berlumur Darah dan Berlubang Bekas Peluru

Описание к видео Penampakan Pakaian Terakhir Para Jendral Korban G30S/PKI, Berlumur Darah dan Berlubang Bekas Peluru

TRIBUN-VIDEO.COM - Enam jenderal serta seorang perwira militer Indonesia menjadi korban pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965.

Ketujuh korban keganasan PKI tersebut dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi dan mendapat kenaikan pangkat satu tingkat.

Ketujuh pahlawan tersebut yakni Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

Mereka semua gugur dalam peristiwa penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan Cakrabirawa pada 1 Oktober 1965 dini hari.

Bukti keganasan pembantaian yang dilakukan Pasukan Cakrabirawa masih tersisa jelas dari pakaian-pakaian terakhir para korban yang berlumur darah.

Sejak hilang diculik pada 1 Oktober 1965, tujuh jenazah pahlawan revolusi yang menjadi korban baru berhasil ditemukan di Lubang Buaya dan dievakuasi pada 4 Oktober 1965.

Saat pengangkatan jenazah, Jenderal Ahmad Yani ditemukan dalam kondisi hanya mengenakan celana pendek saja.

Baju Ahmad Yani hilang dan tidak ditemukan, diduga karena penyeretan yang dialami saat dibawa ke Lubang Buaya.

Mayor Jenderal Raden Soeprapto ditemukan mengenakan kemeja putih berlengan panjang yang sudah berubah warna menjadi kuning kecoklatan.

Mirisnya, baju Soeprapto dipenuhi bercak hitam bekas darah yang mengering sebelum ia dimasukan ke lubang buaya.

Jenazah Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo diketemukan masih mengenakan pakaian tidurnya, setelan kimono batik berwarna coklat.

Selain pakaian terakhir yang dikenakan, juga ditemukan kain tali yang digunakan untuk mengikat kaki, tangan dan kepala Sutoyo saat penculikan.

Bahkan cincin pernikahan dan arjoli Sutoyo juga ditemukan masih menempel di tubuhnya hingga akhir hayat sang Mayjen.

Sementara pakaian terakhir yang dikenakan oleh Mayjen TNI Donald Isaac Panjaitan adalah seragam PDU 4 TNI Angkatan Darat.

Namun setelah pakaian dinas tersebut dilepaskan oleh pasukan PKI, rupanya DI Panjaitan mengenakan celana tidur di dalamnya yang ditemukan penuh bercak darah.

Cincin kawin, topi berlubang bekas peluru, serta proyektil peluru yang menembus tengkorak DI Panjaitan juga ditemukan saat pengangkatan di Lubang Buaya.

Kemudian Mayor Jenderal Siswondo Parman, jasadnya ditemukan mengenakan seragam dinas lengan pendek dan kaos kaki yang hanya sebelah.

Di baju dinas yang terakhir dikenakan S Parman juga ditemukan sobekan bekas sayatan celurit di bagian pinggang sebelah kirinya.

Sapu tangan, dompet, cincin kawin, hingga proyektil peluru yang menembus tengkorak S Parman juga ditemukan oleh tim pengangkatan jenazah yang dilakukan oleh prajurit KKO.

Sementara Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono sama seperi Ahmad Yani, ia ditemukan dalam kondisi hanya mengenakan celana pendek tanpa pakaian.

Celana pendek tersebut menjadi saksi sadinya penyiksaan yang diterima MT Haryono, ia ditembak dirumahnya lalu diseret menuju mobil untuk menuju lokasi penyiksaan di Lubang Buaya.

Setibanya di Lubang Buaya, MT Haryono disiksa hingga tewas dan jasadnya dibuang ke dalam sumur beserta keenam korban lainnya.

Terakhir Lettu Pierre Andreas Tendean, baju yang dikenakannya saat diculik dari rumah Jendral AH Nasution yakni setelah jaket dan celana panjang.

Tali dan pita yang digunakan untuk mengikat tangan serta kaki Pierre Tendean juga ditemukan di Lubang Buaya.(*)

VO: Tri Suhartini
VP: Fikri Febriyanto

Комментарии

Информация по комментариям в разработке