MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI MEMBAWA PETAKA, KISAH KUDA SOMBONG DAN KELEDAI DUNGU DALAM MANAWA TANTERA

Описание к видео MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI MEMBAWA PETAKA, KISAH KUDA SOMBONG DAN KELEDAI DUNGU DALAM MANAWA TANTERA

   • MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI MEMBAWA PET...  
MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI MEMBAWA PETAKA, KISAH KUDA SOMBONG DAN KELEDAI DUNGU DALAM MANAWA TANTERA
#KisahManawaTantra
#KudaDanKeledai
#Kesombongan

MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI MEMBAWA PETAKA, KISAH KUDA SOMBONG DAN KELEDAI DUNGU DALAM MANAWA TANTERA, Secara umum kisah Ni Diah Tantri diinspirasi dari konsep Panca Tantra, yaitu Manawa Tantra, Nandaka Tandta, Garuda Tantra, Wanara Tantra, dan Matsya Tantra. Diceritakan pada saat Mahudara Mandara Giri (Pemuteran Mandara Giri), Sang Garuda mengiringi Hyang Hari. Ada lima penggal cerita yang melibatkan manusia, hewan, burung, binatang bawah air, yang melibatkan lebih dari dari 300 jenis binatang. Diceritakan pula Bagawan Daksa turun ke Marcapada menjelma menjadi Prabu Maharaja Manu. Prabu Manu berputra seorang diri bergelar Maharaja IKSWAKU. Maharaja IKSWAKU berputra Raja ESWARYADALA yang menjadi Tokoh dan raja dalam seluruh ceritra di Niah Tantri atau Manawa Tantra. Ceritra ini dimulai dengan keberadaan Sang Prabu di kerajaan Patali Nagantun, yang sakti mandra guna di Jambhu Warsadwipa sebuah kerajaan yang amat makmur, damai, asri dan tentram kerta raharja. Sang prabu bergelar Eswaryadala dengan maha patihnya yang satria wiring bernama Ki Patih Bande Swarya. Sementara itu, Ni Diah Tantri adalah putri Ki Patih Bande Swarya yang cantik jelita dan memiliki pradnyan dan purusotama tidak ada tandingannya. Dia rajin membaca lontar dan sumber bacaan lainnya, taat mendengar nasehat orang tua, dan santun. Kecantikannya nyaris menyamai Hyang Giri Madu. Atas pengetahuannya dan wawasannya itu, tidak saja pintar, tetapi juga Ni Diah Tantri memiliki kompetensi bertutur (public speaking) sehingga semua orang senang mendengar nya bertutur, baik karena isinya padat dan cara menyampaikannya lugas dan penuh diksi yang baik. Ketika raja menginginkan seorang pramesuari, seluruh gadis kerajaan Patali Nagantun telah diperkenalkan di hadapan raja, tetapi tidak satupun yang berkenan di hati raja. Hingga akhirnya, tinggal Ni Diah Tantri saja yang belum diperkenalkan kepada baginda raja karena Ia putri Mahapatih. Karena terpaksa akhirnya Sang Mahapatih akhirnya memperkenalkan Ni Diah Tantri kepada Sang Maharaja Eswaryadala. Sang raja amat terpesona dengan kecantikan, sopan santun, dan tatapan matanya yang lemah lembut serta menggoda, terlebih ketika di Diah Tantri bersedia berceritra mengenai perilaku binatang yang sarat dengan pesan-pesan moral, sesuluh penting mengenai tattwa, etika dan upacara. Kisah Kuda dan Keledai Dungu sebagai simbol kesombongan dan hanya memikirkan diri sendiri sebagai awal petaka dan keancuran merupakan cerita pertama dari beberapa ceritra dalam kisah Panca Tantra, Selanjutnya simak Yudha Triguna Channel, pada sesuluh Yudha Triguna, dan pada Dharma Wacana Agama Hindu
Kisah Manawa Tantra: Kuda dan Keledai Dungu, Mementingkan Diri Sendiri Membawa Derita dan Petaka, Ni Diah Tantri diinspirasi dari konsep Panca Tantra, yaitu Manawa Tantra, Nandaka Tandta, Garuda Tantra, Wanara Tantra, dan Matsya Tantra. Diceritakan pada saat Mahudara Mandara Giri (Pemuteran Mandara Giri), Sang Garuda mengiringi Hyang Hari. Ada lima penggal cerita yang melibatkan manusia, hewan, burung, binatang bawah air, yang melibatkan lebih dari dari 300 jenis binatang. Diceritakan pula Bagawan Daksa turun ke Marcapada menjelma menjadi Prabu Maharaja Manu. Prabu Manu berputra seorang diri bergelar Maharaja IKSWAKU. Maharaja IKSWAKU berputra Raja ESWARYADALA yang menjadi Tokoh dan raja dalam seluruh ceritra di Niah Tantri atau Manawa Tantra. Ceritra ini dimulai dengan keberadaan Sang Prabu di kerajaan Patali Nagantun, yang sakti mandra guna di Jambhu Warsadwipa sebuah kerajaan yang amat makmur, damai, asri dan tentram kerta raharja. Sang prabu bergelar Eswaryadala dengan maha patihnya yang satria wiring bernama Ki Patih Bande Swarya. Sementara itu, Ni Diah Tantri adalah putri Ki Patih Bande Swarya yang cantik jelita dan memiliki pradnyan dan purusotama tidak ada tandingannya. Dia rajin membaca lontar dan sumber bacaan lainnya, taat mendengar nasehat orang tua, dan santun. Kecantikannya nyaris menyamai Hyang Giri Madu. Atas pengetahuannya dan wawasannya itu, tidak saja pintar, tetapi juga Ni Diah Tantri memiliki kompetensi bertutur (public speaking) sehingga semua orang senang mendengar nya bertutur, baik karena isinya padat dan cara menyampaikannya lugas dan penuh diksi yang baik. Kisah Kuda dan Keledai Dungu sebagai simbol kesombongan dan hanya memikirkan diri sendiri sebagai awal petaka dan keancuran merupakan cerita pertama dari beberapa ceritra dalam kisah Panca Tantra, Selanjutnya simak Yudha Triguna Channel, pada sesuluh Yudha Triguna, dan pada Dharma Wacana Agama Hindu

Комментарии

Информация по комментариям в разработке