Asal Usul Dikenalnya Sebagai Habib Batilantang - Jejak Guru #17

Описание к видео Asal Usul Dikenalnya Sebagai Habib Batilantang - Jejak Guru #17

BANJARMASIN - Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dikenal sebagai daerah dengan budaya masyarakatnya yang agamis.

Tak heran memang julukan tersebut disematkan, pasalnya ada begitu banyak para pemuka agama, alim ulama termasuk yang merupakan zuriat Rasulullah SAW yang pernah mengabdikan diri untuk umat di Banua.

Sebut saja di antaranya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari atau biasa lebih dikenal Datuk Kelampayan, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau biasa dikenal Guru Sekumpul atau Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Basirih.

Kubah dan makam para tokoh-tokoh Islam tersebut hampir tak pernah sepi dari masyarakat yang berziarah.

Namun selain itu, ada pula kubah dan makam seorang Habib yang juga tak jarang menjadi tujuan berziarah di Kalsel.

Satu di antaranya yaitu kubah Habib Ahmad Bin Hasan Bin Alwi Bin Idrus Bahasyim atau yang juga dikenal sebagai Habib Ahmad Batilantang.

Lokasinya berada di Jalan Mantuil Raya, Kelurahan Kelayan Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel.

Dapat diketahui dari nama beliau, Habib Ahmad Batilantang masih merupakan kerabat dari Habib Hamid atau Habib Basirih.

Diceritakan oleh perawat kubah Habib Ahmad yaitu Habib Husain Bin Abu Bakar, julukan Habib Batilantang menjadi identik dengan Habib Ahmad karena cara beliau berkhalwat atau bertafakur kepada Allah SWT dengan cara batilantang (berbaring menghadap ke atas).

Cara ber ini kata Habib Husain dilakukan Habib Ahmad selama berpuluh-puluh tahun lamanya sehingga menjadi julukan yang melekat.

Masih menurut Habib Husain, tak sedikit peziarah yang rutin datang ke kubah Habib Ahmad Batilantang meski lokasi kubah sebenarnya sudah pernah dipindahkan.

"Sebelumnya kubahnya di muara basirih, lalu dipindahkan ke sini," terang Habib Husain.

Peziarah kata dia tidak hanya berasal dari Kalsel saja, namun juga dari luar Provinsi Kalsel.

"Orang jauh dari Jakarta, orang Malang, Balikpapan, Samarinda datang ziarah," bebernya.

Bahkan menurutnya, pada waktu tertentu jumlah peziarah sempat membludak hingga area kubah seluas kurang lebih 10 x 10 meter persegi tak mampu menampung banyaknya jumlah peziarah.

Banjarmasinpost.co.id / Achmad Maudhody

#HabibBatilantang
#MakamHabib
#JejakSangGuru
#ramadansehat
#banjarmasinpost

Комментарии

Информация по комментариям в разработке