PALINGGIH PANGLURAH: Siapa Yang Berstana Disana

Описание к видео PALINGGIH PANGLURAH: Siapa Yang Berstana Disana

   • PALINGGIH PANGLURAH: Siapa Yang Berst...  
PALINGGIH PANGELURAH ATAU SEDAHAN NGURAH AGUNG
#PalinggihPanglurah
#SedahanNgurahAgung
#DewaAgungNgurah

PALINGGIH PANGELURAH ATAU SEDAHAN NGURAH AGUNG adalah sebuah sebutan untuk menamai salah satu bangunan yang dibangun oleh tetua kita di areal merajan, salah satu bangunan dimaksud adalah Pelinggih Panglurah atau juga disebut pelinggih Dewa Agung Ngurah, juga seringkali disebut dengan Sedahan Ngurah Agung. Bangunan ini biasanya didirikan di areal merajan sebagai salah satu bangunan penting. Palinggih panglurah biasanya didirikan di sebelah kiri bangunan rong tiga (ilustrasinya: jika posisi rong tiga itu ada di sebelah Timur menghadap ke Barat, maka posisi pelinggih panglurah itu dibangun di sebelah Selatan palinggih Rong Tiga juga menghadap ke Barat). Bentuk bangunan pelinggih panglurah beratap, mirip dengan palinggih Penunggun Karang berbentuk gegedongan. Dalam teks lontar Sarining Kanda Empat, dijelaskan bahwa sejak bayi berada dalam kandung, Sang Catur Sanak menjaga dengan baik agar embiro anak tumbuh dengan bagus. Sang Catur Sanak tatkala menjaga Sang Cabang bayi diposisikan berada pada pusar. Selanjutnya ketika bayi telah lahir, Sang Catur Sanak tetap juga menjaga melalui proses upacara menanam ari-ari di depan rumah, di sebelah kanan untuk bayi laki-laki dan di sebelah kiri untuk bayi perempuan. Proses ini membuktikan bahwa Sang Catur Sanak juga tidak bisa jauh dari Sang anak yang telah dilahirkan. Singkat cerita, dinyatakan dalam lontar itu, saat anak dalam kandungan, hidup, bergerak, beraktivitas serta matipun Sang Catur Sanak tetap menemani saudaranya. Ketika anak meninggal, dikubur dan belum dilaksanakan proses pengabenan, maka Sang Catur Sanak akan menemaninya di Sedahan Atma, di areal Setra. Tatkala telah diaben, maka Sang Catur Sanak juga menjaga dan melinggih di gedong Dalem di pelinggih Panglurah. Selanjutnya setelah Sang Roh telah diupacarai melalui proses upacara mamukur, lalu diikuti dengan upacara ngeligihang Dewa Hyang di pelinggih Rong Tiga, maka Sang Catur Sanak akan tetap menemani dan akan dilinggihkan pada Pelinggih Panglurah atau pada pelinggih Sedahan Ngurah Agung. Uraian di atas hendak menunjukkan bahwa Sang Catur Sanak adalah saudara paling setia, yang akan menemani manusia sejak dari dalam kandungan hingga mati dan melinggih di Rong Tiga sebagai Dewa Hyang. Palinggih Panglurah atau Anglurah atau pelinggih Sedahan Dewa Agung berfungsi untuk menjaga roh leluhur kita yang berada di alam Pitara. Oleh karena kedudukannya berfungsi menjaga, maka bangunan pelinggih Panglurah tetap berada di sebelah kiri Rong Tiga. Sementara sumber lain yaitu Indik Berata (tentang pengendalian diri) disebutkan bahwa: Sedahan Anglurah atau Sedahan Ngurah Agung juga disebut dengan Sedahan Berata dan dijelaskan lebih lanjut, bahwa ketika seseorang hendak melakukan berata, tapa, dan yoga untuk maksud tertentu, maka kedudukan pelinggih sedahan berata ini sangat penting. Ilustrasinya: ketika seseorang hendak melakukan berata memohon kesehatan, maka sebelum melakukan berata sepatutnya mengaturkan nasi kepel yang dialasi daun base dan dihaturkan di pelinggih Panglurah atau Sedahan Ngurah Agung karena beliau juga bergelar Sedahan Berata yang bertugas menjaga agar berata seseorang itu siddhi. Di sinilah kedudukan dan fungsi Sedahan Ngurah Agung sebagai Sedahan Berata. Segala yang diaturkan pada pelinggih Sedahan Ngurah Agung atau juga disebut palinggih Sedahan Berata, dapat dinikmati (dimakan) oleh yang menghaturkannya karena disana distanakan Sang Catur Sanak yang telah disucikan. Sebaliknya orang yang telah mewinten (ekajati) dan menjadi Pemangku sebaiknya tidak memakan surudan yang dipersembahkan pada pelinggih Panglurah. Pelinggih Sedahan Ngurah Agung juga disebut dengan Pelinggih Butha Raja (raja penguatan kekuatan besar), untuk menjaga agar kekuatan butha bucari dan rerencangan tidak mengganggu penghuni rumah. Bedanya dengan pelinggih Penunggun Karang yang telah dibahas sebelumnya adalah: penunggun karang berfungsi menjaga ketentraman areal pekarangan sebagai Kala Bucari, sementara pelinggih Panglurah sebagai pelinggih butha bucari. Palinggih Panglurah adalah stana sahabat sejati manusia, Sang Catur Sanak yang telah disucikan. Pelinggih ini juga disebut Sedahan berata, tempat memohon kekuatan saat melakukan berata tertentu.

Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada Youtube, juga pada Dharma wacana agama Hindu.

Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe

https://www.youtube.com/channel/UCB5R

Facebook: www.facebook.com/yudhatriguna

Instagram:   / yudhatrigunachannel  

Website: https://www.yudhatriguna.com

Комментарии

Информация по комментариям в разработке