MENGAPA MEMAKAI KAJANG ?

Описание к видео MENGAPA MEMAKAI KAJANG ?

   • MENGAPA MEMAKAI KAJANG ?  
MENGAPA MEMAKAI KAJANG ?
#Kajang
#KainPembalutMayat
#KajangDalamKebudayaanBali

Dalam upacara kematian di Bali digunakan berbagai sarana. Salah satu di antaranya adalah kajang, berupa kain putih digunakan menutupi mayat orang yang meninggal. Kajang terbuat dari kain kasa putih, ditulisi dengan aksara suci dasaksara, modra dan aksara swalalita. Kajang berasal dari Bahasa Jawa Kuno berarti tirai atau tutup, dalam kebudayaan Sunda kata kajang lapisan rumah yang terbuat dari bahan kayu. Atas dasar itu, kajang diartikan sebagai tirai, penutup atau pelapis, mayat sebagai simbol atau pengawak badan rohani dan jasmani orang yang telah meninggal. Dalam kebudayaan Bali dasaksara adalah simbol urip bhuana serta simbol kemahakuasaan Tuhan. Lapisan yang membungkus atma dilukiskan dalam kajang itu. Dalam sumber tradisonal Bali (lontar) Wrhaspati Tattwa kajang berfungsi ngajang (membawa) tri sarira, yaitu stula sarira, suksma sarira, dan anta karana sarira. Kajang sebagai penutup atau pelapis mayat diyakini sebagai sesuatu yang sakral berisi perpaduan antara tantra, yantra, dan mantra. Tantra sebagai laku atau prosesi, yantra sebagai simbolnya, dan mantra adalah doa-doa yang dipanjatkan. Perpaduan ketiganya (tantra, yantra, dan mantra) diyakini mampu menghasilkan sesuatu yang optimal. Kajang yang merupakan yantra di Bali berisikan aksara yang ada dalam tubuh, mulai dari dasaksara sampai pada eka aksara, swalalita dan modre. Semua aksara tersebut dituliskan pada kajang. Kajang biasanya dari kain kasa, karena kasa atau angkasa simbol bapa. Kajang biasanya diwariskan dari leluhur, gambar yang ada pada kajang juga merupakan simbol soroh, ini merupakan anugrah dari raja kepada rakyatnya dalam bentuk bisama. Aksara dalam kajang biasanya menggunakan aksara swalalita dan modre, seolah olah sulit di baca. Menurut praktisi spiritual, Agung Ray, aksara yang ada pada kajang adalah aksara penyusun bagian tubuh manusia, atau bisa dibilang peta tubuh manusia, organ tubuh manusia di kodefikasi menjadi aksara, seperti dasaksara sebagai kode masing masing organ. Ternyata dalam tubuh tidak ada aksara yang ada hanyalah suara, dari getar menimbulkan gelombang yang menghasilkan frekwensi suara yang sangat halus, ini hanya dipahami oleh orang-orang yang teleb atau tekun bermeditasi, dan mengetahui getar suara dari masing masing meridian tubuh sampai pada getar selnya, getaran inilah yang menghasilkan nada atau suara. Yang ditangkap oleh leluhur dan akhirnya dikodefikasi menggunkan aksara, aksara modre yang memiliki lelukan seperti gelombang itu adalah hasil panjang dan pendeknya nada dengung yang dihasilkan oleh masing masing organ. Melalui kecerdasan leluhur yang telah teleb, tahu bahwa manusia pada hakekatnya semua memiliki dosa yang di catat pada buku buku tubuh yang sering kita kenal sebagai sendi kalo basa balinya suku suku pada tubuh yang jumlahnya 108 sendi/suku/buku. Inilah diaksarakan yang nantinya akan dibakar dengan aksara juga. Dari seluruh organ itu akan dibakar dengan aksara panca gni, sehingga memori dosa yang tercatat pasa buku tubuh bisa dihapuskan, mungkin para leluhur mengharapkan untuk agar dianugrahi kajang lengkap untuk mencapai moksha atau paling tidak lebih cepat mencapai nirwana tempat keleluhurannya, atau mencapai alam siwa dengan kailasnya. Jadi kajang bukan hanya sekedar gambar dan aksara saja, tetapi mengandung makna yang sangat mendalam bahwa kajang ini bisa mengantarkan manusia pada keleluhurannya dan jika dilahirkan lagi maka menjadi manusia yang sempurna. Setidaknya terdapat lima fungsi dan makna kajang yaitu: 1) kajang Kailasa adalah suratan aksara yang mampu melenyapkan papa klesa atman yang bersumber dari Wiyanjana Maha Kosa; 2) kajang Kawitan atau kajang Kulit adalah suratan aksara yang mampu menghilangkan pada klesa yang melekat di badan kasar atau stula sarira atau ana maya khosa; 3) kajang Pemijilan adalah suratan aksara yang mampu menghilangkan papa klesa yang diakibatkan oleh nafsu yang disebut prana maya kosa yang melekat di prana, dan mengantarkan atma sampai di jagat Swapnapada; 4) kajang Recadhana adalah suratan aksara yang mampu melenyapkan papa klesa atma yang diakibatkan oleh pikiran yang disebut Mana Maya Kosa, dan mengantarkan atma sampai pada jagat Susuptapada, subuah keadaan alam seperti tertidur, ia berwujud kosong, tidak sadar, tanpa keinginan; 5) kajang Sari adalah suratan aksara yang mampu melenyapkan papa klesa atma untuk menuju kebahagiaan yang sempurna disebut dengan Ananda Maha Kosa, serta mengantarkan atma hingga di Turyapada atau Acintyapada.

Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada Youtube, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe

https://www.youtube.com/channel/UCB5R

Facebook:
www.facebook.com/yudhatriguna

Instagram:
  / yudhatrigunachannel  

Website:
https://www.yudhatriguna.com

Комментарии

Информация по комментариям в разработке