SANGGAH KEMULAN

Описание к видео SANGGAH KEMULAN

   • SANGGAH KEMULAN  
SANGGAH KEMULAN
#TempatMemujaLeluhur
#BangunanBerisiTigaBilik
#BapantaMementaRaganta

Sanggar atau Sanggah Kamulan/ Rong Telu atau Sanggah Kamimitan merupakan pelinggih beratap dan berbilik (rong) tiga (telu) yang ada di areal Merajan/ Sanggah Kamulan berfungsi mengagungkan dan pemujaan roh suci leluhur dalam bentuk Tri Atma, yaitu: Paratma atau bapanta-ayah (yang distanakan di Selatan (Brahma), Sivatma atau ibunta-ibu (yang disthankan di Utara (Wisnu) dan Sunyaatma atau raganta di tengah dalam wujud Siwa Guru. Palinggih Kemulan atau Rong Tiga merupakan pelinggih paling inti dalam suatu Sanggah Kemulan. Yang lain boleh tidak ada, namun pelinggih rong telu harus ada. Pelinggih Kemulan dibangun di timur menghadap ke barat. Mengapa perlu membangun Sanggah Kemulan ? Kehidupan religius Nusantara di masa kuno sebelum masuknya agama Hindu dari India nampaknya diakomodir; pemujaan kepada leluhur sesuatu yang umum di wilayah Austronesia menjadi latar belakang yang kuat dilakukan pemujaan kepada leluhur. Sikap hormat kepada leluhur perlu dilakukan karena manusia tidak akan lahir tanpa peran ayah dan ibu (yayah rena, rerama, dsb.). Disamping itu adaya pengaruh kuat ajaran Tri Murti yang bersumber pada ajaran kitab-kitab Purana. Upacara Anyesti salah satu wujud pemujaan kepada leluhur. Membangun pelinggih Kemulan atau Rong Telu merupakan wujud kesadaran diri terhadap asal-mula sebagai manusia. Manusia tidak boleh lupa dengan asalnya: mula, wit. Kata ‘Kamulan’ (dari kata dasar ‘mula’ / ‘Kamimitan’ (dari kata dasar ‘wit’) bermakna ‘asal-mula’. Asal mula juga berarti penyebab awal dunia dengan segala isinya. Dengan kesadaran asal-mula, manusia juga bisa mengatur hidupnya karena pada saatnya nanti akan kembali ke asal. Asal mula segalanya di dalam semesta adalah Tuhan Yang Maha Esa dengan sebutan yang berbeda-beda. Ayah-ibu/yayah-rena juga disebut guru: yaitu guru rupaka. Apakah setiap orang memuja di sanggar kemulan? Lontar Sivagama lembar 328, menyiratkan begitu pentingnya Sanggah Kamulan dibangun sebagai satu-satunya pemujaan yang harus ada pada masing-masing pekarangan rumah untuk memuja Bhaṭāra Dalem (Tuhan) sebagai Sang Hyang Atma. Lontar Gong Besi dan Lontar Usana Dewa menyebutkan bahwa 3 ruangan yang terdapat pada Sanggah Kemulan memiliki fungsi berbeda, yakni : menjadi tempat berstana para leluhur; di sebelah sisi kanan dan kiri, sedangkan tengah menjadi tempat berstana leluhur setelah dinyatakan menyatu dengan sang Pencipta. Pada Sanggah Kemulan yang berstana adalah Sang Hyang Atma. Kemulan rong kanan adalah Para-atma yaitu bapak. Di Kemulan rong kiri adalah Siwa-atma yaitu ibu. Di Kemulan rong tengah adalah ibu bapak yang sudah berwujud Sang Hyang Tuduh/Sang Hyang Tunggal. Dalam lontar Lebur Sangsa: dinyatakan setelah upacara Nila Pati, roh leluhur yang telah suci distahnakan di sanggar kamulan/rong telu: Ring tengan bapanta, ring kiwa ibunta, ring tengan raganta. Kanan-kiri menurut diri penyembah/saat menyembah. Jadi, roh ayah di kanan (selatan), roh ibu di kiri (utara). Seminar Kesatuan Tafsir Terhadap Aspek-aspek Agama Hindu: Dalam Kemulan Rong Tiga yang disembah adalah Bhatara Guru atau Leluhur yang telah suci. Lontal Purwa Bumi Kemulan: Yang berstana di Sanggah Kemulan adalah atman sebagai Batara Hyang Guru atau Guru Rupaka. Lontar Siwa Gama Kemulan: Yang berstana di Sanggah Kemulan adalah Sang Pitara dengan menyebutkan “Kramanta Sang Pitara muliheng batur Kamulannya nguni”. Jadi, sumber-sumber lontar-lontar tersebut menekankan bahwa yang berstana di Sanggah Kemulan adalah Atman atau Pitara atau Sang Hyang Guru (maksudnya Guru Rupaka). Roh-roh suci atau Dewa Hyang atau Batara Batari keluarga itu sendirilah yang distanakan di Kemulan rong tiga yang disembah oleh keturunan mereka. Pemujaan kehadapan Kemulan Rong Tiga juga dapat dihubungkan kepada ajaran “Tri Rnam” (tiga hutang) agar kita selalu ingat dan memuja kebesaran Sang Hyang Widhi, yakni tiga hutang manusia yang harus dibayar: Pitra Rna. Pemujaan di Sanggah Kamulan tiada lain memuja asal mula diri kita sendiri yaitu Bhaṭāra Hyang Guru (Tuhan Yang Maha Esa). "Demikianlah hendaknya ia menghaturkan penghormatan kepada Bhaṭāra Guru dan leluhur yang telah disucikan, dan itulah yang sedang kau puja di Kemulan" sebagaimana dinyatakan dalam lontar Sundarigama. "Dia adalah Sang Hyang Paramawisesa Dalem Kawi. Kalian sehat berasal dari Dalem Kawi, sakit dari Dalem Kawi, hidup dari Dalem Kawi, kematian juga dari Dalem Kawi. Dari Sang Hyang Pemutering Jagat-lah asal mula segala sesuatu, menjadi beranekaragam oleh karena kehendak-Nya Sendiri." (Lontar: Tutur Gong Besi). Juga dari Lontar Bhagawan Wiswakarma: yg dipuja di rong telu: yang atas: Tri Murti. Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna

Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe

https://www.youtube.com/channel/UCB5R

Facebook: www.facebook.com/yudhatriguna

Instagram:   / yudhatrigunachannel  

Комментарии

Информация по комментариям в разработке